Sebuah SMS masuk ke ponsel saya, tulisannya cukup menggelitik: “Pak Eko, harga emas sekarang Rp300.000, apakah sudah saatnya beli? Apakah harga bisa naik lagi atau malah turun di bawah Rp300.000?”
Pertanyaan yang sederhana dan saya yakin kalau Anda memiliki seorang financial planner Anda juga akan mencoba menanyakan hal yang sama. Sebenarnya tidak pernah ada yang tahu pasti apakah harga akan naik atau harga akan turun. Namun memang banyak juga orang yang bisa memperkirakannya dengan dasar beberapa teori dan tentu saja kecenderungan yang mungkin akan terjadi sehingga bisa memperkirakan pergerakan harga. Tapi sekali lagi hanya perkiraan bukan kepastian. Jadi kalau ada yang menjual informasi dan mengatakan bahwa pasti harga akan naik atau turun, maka mereka berbohong. Sebab bila memang bisa memastikan hal tersebut kenapa harus menjualnya ke orang lain? Toh dipakai sendiri pasti jauh lebih untung.
Harga yang Fluktuatif
Berbeda dengan produk yang menjanjikan hasil tetap, produk yang memberikan hasil bertumbuh biasanya bercirikan harga yang jauh lebih fluktuatif. Deposito misalnya memiliki fluktuasi bunga yang sangat lama pergerakannya. Bisa jadi dalam 2 tahun tidak ada pergerakan bunga sama sekali baik naik atau turun. Namun untuk produk yang menawarkan hasil pertumbuhan nilai seperti emas, saham dan reksadana, fluktuasi harga sangat bergerak dengan cepat. Sehingga bisa dipastikan perubahan harga bisa sangat berpengaruh. Misalnya anda membeli emas 1 bulan lalu, harganya masih di sekitaran Rp300 ribu per gram. Dan sebulan kemudian, harga emas sudah mengintip ke Rp330 ribu per gram. Kalau Anda membeli 1 gram sih perbedaan Rp30 ribu rupiah tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana bila yang kita beli 100 atau 300 gram? Perbedaan sebesar Rp3 juta dan 9 juta pasti akan sangat terasa. Yang mana uang tersebut bisa digunakan untuk mendapatkan emas sekitar 10 dan 90 gram.
Mungkin itu juga yang membuat teman saya tadi menanyakan apakah ini saatnya untuk membeli. Padahal kalau saya bisa memastikannya, pastinya saya tidak akan menjadi financial planner, cukup duduk tunggu harga naik, dan kemudian jual. Pasti lebih makmur.
Tujuan Menjadi Dasar
Berarti tidak ada cara untuk memastikan waktu beli selain untung-untungan? Tentu. Bagi yang berniat berbisnis emas, dalam hal ini ingin memanfaatkan keuntungan dari fluktuasi harga tadi, mereka bisa menggunakan analisa teknikal dan analisa fundamental sebagai sarana memperkirakan harga yang mungkin akan terjadi kelak. Tapi untuk mereka yang ingin berinvestasi, membeli emas pasti harus diperhitungkan berdasarkan jangka waktu pemakaian dana yang ingin kita investasikan. Bila dana yang kita gunakan untuk membeli emas tadi akan digunakan dalam waktu pendek, sebaiknya jangan dibelikan emas karena perubahan harga yang terlalu cepat membuat risikonya menjadi tinggi. Tapi kalau untuk 5 – 10 tahun ke depan, maka sebaiknya masuk saja di harga berapa pun karena secara historis emas terus meningkat belakangan ini. Penggunaanya unuk beragam industri, digunakan juga sebagai cadangan bagi beberapa negara, ketidak stabilan nilai dollar telah membuat emas sebagai asset yang masih dicari saat ini.
Siap memborong emas?