Dalam perencanaan keuangan, masa depan adalah salah satu hal penting yang harus dipersiapkan seseorang. Semua orang tahu bahwa akan ada masa depan yang akan mereka songsong. Banyak orang menganggap masa depan adalah suatu misteri yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun. Namun dalam keuangan, ketika kita menggunakan asumsi maka masa depan sebenarnya bukanlah misteri, karena sebenarnya masa depan bisa diperkirakan berdasarkan tindakan historis yang kita lakukan.
Sebagai contoh mudah, ketika Anda menyimpan uang Rp.1000 dan mendiamkannnya selama 10 tahun maka uang Anda jumlahnya tetap sama 10 tahun lagi yaitu tetap Rp.1000.- Jadi jelas bahwa dalam keuangan bila kita bertindak sesuatu maka kita bisa memperkirakan bagaimana kondisi keuangan kita di masa depan.
Masa depan disiapkan bukan ditunggu
Bagaimana mengetahui masa depan? Ciptakan masa depan yang kita inginkan. Sepertinya membingungkan, padahal sebenarnya sederhana saja ketika Anda ingin menjadi seorang dokter maka pendidikan kita harus berhubungan dengan kedokteran. Ingin jadi pilot maka sekolah di sekolah penerbangan.
Dalam keuangan juga sama untuk mengejar sesuatu dalam keuangan maka ciptakan apa yang akan dituju. Masa depan adalah tujuan kita, maka ciptakanlah dengan benar masa depan kita tadi. Ada beberapa tujuan masa depan yang biasanya ingin dicapai seseorang yaitu pendidikan anak, pensiun yang nyaman, menunaikan ibadah dan juga kepemilikan asset. Hal-hal tadi harus kita ciptakan untuk mencapainya. Kemana sekolah anak ingin Anda siapkan, pensiun dengan dana sebesar apa yang Anda impikan, perjalanan ibadah yang seperti apa yang Anda dambakan dan asset apa saja yang Anda ingin peroleh untuk masa depan adalah tujuan masa depan yang harus didefinisikan dengan tepat bila ingin diwujudkan.
Investasi kendaraan masa depan
Masa depan sudah didefinisikan, maka tinggal menentukan bagimana cara mencapainya. Bila masa depan tadi ada tujuan, maka Anda membutuhkan kendaraan untuk mencapainya.